Penulis milenials adalah sebuah blog yang di buat oleh seorang pemuda zaman now, demi melaksanakan tugasnya sebagai seorang mahasiswa baru di salah satu universitas Negri Yogyakarta. Blog ini hanya berisi tentang bacaan bacaan yang telah di baca oleh calon penuli baru ini. Ia sangat berkomitmen untuk inggin menjadi penulis baru di era yang sudah jarang sekali bulu dipegang tapi tetap pada titik yang normal layaknya penulis amatir yang hanya menulis saja. Semoga bermanfaat. By : Ahmad Muhaymin
Senin, 25 November 2019
TUGAS ANALISIS KUMPULAN PUISI
“Buah Rindu”
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Membaca Sastra yang diampu oleh :
Dr.Dra. Wiyatmi M.Hum.
Disusun oleh :
Romadon Mustafa Hagi Saputra ( 19210141004)
Anisa Hidayati ( 19210141010)
Paramita Kusuma Mulya Dewi ( 19210141014)
Ahmad Muhaimin Nurrudin ( 19210141019)
Sastra Indonesia/A
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
Judul : Buah Rindu
Penulis : Amir Hamzah
Cetakan : XI, 2008 (III, 1959)
Penerbit : Penerbit Dian Rakyat, Jakarta
Tebal : vi + 50 halaman (28 judul puisi)
ISBN : 979-523-020-4
Buah Rindu menggambarkan kerinduan sebagaimana bisa ditangkap dari judul buku ini. Tema-tema kerinduan itu memang lazim digarap para penyair Indonesia sebelum perang kemerdekaan. Melalui perasaan rindu itu, penyair ingin menghidupkan kembali sebuah dunia harmonis yang penuh cinta dan sekarang tidak ada lagi.
Meskipun mengangkat tema yang sama tentang kerinduan, setiap penyair punya kecenderungan dan masalahnya masing-masing. Kerinduan yang mendominasi dalam puisi-puisi Amir Hamzah, misalnya, disebabkan oleh kerinduannya pada kampung halaman. Kerinduan ini kemudian bercampur dengan kemurungan karena cinta yang kandas dan hasrat untuk dekat dan menyatu dengan Tuhan. Kerinduan kepada Tuhan ini akan lebih mewarnai puisi-puisinya pada prosesnya yang di kemudian hari dalam antologi Nyanyi Sunyi.
Hamzah adalah salah satu penyair Pujangga Baru yang berada di barisan paling depan. Bahkan, H.B. Jassin sendiri tak segan mentahbiskan Amir Hamzah sebagai Raja Penyair Pujangga Baru. Amir Hamzah adalah penyair yang pada zamannya mampu menggabungkan antara individualisme Eropa dengan tradisi sastra Melayu. Puisi-puisi Amir Hamzah merupakan jalan pembuka untuk memasuki era baru kesusastraan Indonesia. Dalam puisi Amir Hamzah sudah jarang ditemukan bahasa Melayu yang cantik dan kompleks, yang ada adalah kalimat-kalimat sederhana dan ringkas namun kuat dan sarat makna.
1.cempaka
Puisi pertama dalam kumpulan puisis buah rindu, puisi ini menceritakan tentang cempaka, sebuah bunga yang harum dan menarik hati, ya disini memungkinkan bahwa sang penulis sedang jatuh cinta dimana ia yang masih remaja merasakan perasaan yang wajar akan cinta. Karena hakikatnya manusia pasti mencintai.
2.Cempaka Mulia
Sebuah puisi yang akan mengabarkan puisi sebelumnya di mana yang jatuh cinta harus bisa merasakan sakit. Disini terlihat bahwa sang penulis menostalgja kisah masal lalunya tentang cinta, kesan pertama jatuh cinta setelah sekian lama ia tak melihatnya.
3.Purnama Raya
Puisi ini menjelaskan tentang bulan purnama, sesuai dengan judul dan terjemahan dari bahasa Melayu penulis inggin menjelaskan sebuah hubungan antara lelaki dan perempuan, dari judul tersebut dapat dilihat pengulangan kata bulan purnama ada maksut dan tujuan, dimana dalam judul ini ada siratan kebahagiaan seorang pujanga akan rasa mencintai.
Dari puisi ini tak ada yang bisa saya utarakan lagi karena bahasa Melayu yang kental membuat saya terkesima seketika bacaan ini menderu di telinga, membayangkan apa maksud penulisnya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tau semuanya.
4.Buah Rindu 1
Dlam judul dari puisi ini terdapat puisi lanjutan, dimana sang penyair sedang merasakan kerinduan, dalam sajak pertama buah rindu ini nampak jelas bahwa Amir Hamzah merindukan ibunya, terlihat dari semua tulisan yang hampir tak berhenti memangil nama ibunya. Disini terlihat jelas bahwa iya merindukan ibunya.
Disini terlihat bahwa ia sedang rindu ibu, ya jelas karena ia adalah seorang perantau dan ia selalu berada di dalam sebuah kerinduan. Karena sayapun seorang perantau yang merindukan sosok ibu di kampung halaman.
5.Buah Rindu 2
Dari sini terlihat penulis mengutarakan bahwa "datanglah maut." Terpaut rindu begitu dalam dari sesosok penulis ini, membuatnya membuat bait pertamanya sedikit tajam untuk menyentuh hati, puisi ini mengisahkan kisah rindu sang penyair pada semuanya kampung halaman dan semua yang ia inggin larikan dengan sebuah kematian.
Aku sudah tidak bisa berkomentar lagi, dimana di puisi ini adalah puisi yang sangat bagus dan patut untuk di jadikan acuan membaca, tentu tidak hanya Amir Hamzah tapi yang lainyapun harus bisa menjadi rujukan pbaca untuk tau sejarah puisi, apa itu puisi, dan puisi puisi ini akan membawa kalian ke alam yang sangat berbeda.
6.Buah Rindu 3
Kerinduan yang menjadi jadi dari seorang penulis, yang membuat huru hara dalam hati, bait bait puisi ini penuh dengan dilema sang penulis, dan dendam rindu yang sudah menjadi jadi, penulis inggin mengisahkan seorang remaja yang merasakan rindu di antara kerinduan.
7.Buah Rindu 4
Dan yang terakhir ini adalah penutup dari kalimat kalimat rindu, dimana penulis menuliskan 4 puisi yang saling terpaut satu sama lain. Disini penulis mengambarkan dialognya dengan sang pencipta dimana rindu hanya melihat sang pemilik hati, dia merasa jatuh cinta dengan rindu ilahi dan gambaran yang melihat sebuah harapan dari perindu agar rasa itu akan tengelam seiring waktu.
Komentar saya adalah untuk semua ini, rindu tak akan mudah terbalas tapi rindu akan membuat seseorang sadar sang pemilik hati sedang merinudkannya.
8.Kusangka
Puisi Kusangka menurut saya menceritakan tentang seorang laki-laki yang menyukai seorang gadis, namun si laki-laki itu memilki banyak saingan untuk bisa mendapatkan si gadis. Pada empat bait pertama, terdapat makna bahwa hati si laki-laki kecewa mengetahui kenyataanya dan merasa was-was karena takut si gadis tidak mencintainya.
Kusangka cempaka kembang setangkai
rupanya melur telah diseri...
hatiku remuk mengenangkan ini
wangsangka dan was-was silih berganti
Sebelum memulai berjuang untuk mendapatkan hati si gadis, laki-laki itu merasa terpatahkan semangatnya oleh para pesaing. Dalam bait puisinya disebutkan
belum tahu sinar matahari...
rupanya teratai patah kelopak
dihinggapi kumbang berpuluh kali
Menurut saya, teratai patah kelopak adalah perumpamaan bagi dirinya, sedangkan kumbang adalah majas metafora yaitu perumpamaan bagi mereka yang menyukai si gadis. Dari puisi ini kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa jika kita menyukai sesuatu, kita harus siap patah dan menerima apapun yang terjadi. Sama halnya dengan yang dilakukan si laki-laki, dia tetap berjuang untuk mendapatkan si gadis, meski dirinya tahu keberuntungan akan dibalas perasaanya sangat tipis. Dalam puisi ini juga terdapat pesan bahwa kita harus berpikir beberapa kali untuk menyukai sesuatu hal yang tinggi, serta sulit untuk diraih, karena hal buruknya adalah kegagalan. Terdapat pada dua bait akhir puisi ini yaitu
rupanya merpati jangan dipetik
kalau dipetik menguku segera.
9.Tinggallah
Puisi berjudul Tinggalah, menceritakan tentang kegundahan hati seorang anak dari Sumatera yang hendak merantau ke Pulau Jawa. Hati anak itu bersedih karena akan meninggalkan ibunya, dan semua yang ada disana. Dia melakukan itu karena dia ingin membahagiakan hati ibunya, serta mengubah nasib kehidupannya. Pada empat bait pertama dapat dirasakan kesedihan hati anak itu.
Tinggallah tuan, tinggalah bonda
tahan airku Sumatera raya
anakda berangkat ke pulau Jawa
memunggut bunga suntingan kepala.
Kesedihan sang anak juga dapat dirasakan pada bait berikutnya yang menceritakan tentang ibunya yang mengantarkan dia ke pelabuhan. Kapal yang ditumpangi anak itu akhirnya pergi, meninggalkan ibunya yang bersedih hati, dan selama diperjalanan anak itu berdoa agar ibunya panjang umur dan mereka bisa kembali bertemu. Anak itu ingin sekali sepulang dari tanah jawa, tempatnya merantau, dia kembali ke Sumatera dengan membawa tanda cinta (kebahagiaan dan harta) yang dipersembahkan untuk ibunya.
Selamat tinggal bondaku perca
panjang umur kita bersua
gobahan cembaka anakda bawa
jadikan gelang di kaki bonda.
Gelang cempaka pujaan dewa
anakda petik di tanah Jawa
akan bonda penambah cahaya.
Dari puisi yang menggambarkan kisah seorang anak yang merantau ini dapat kita petik sebuah pelajaran bahwa kita harus selalu berbakti kepada kedua orang tua, mendoakannya selalu, dan melakukan hal yang bisa membahagiakan mereka. Meski harus berpisah dengan ibunya sampai meninggalkan tanah kelahiran, niat dan ketulusan seorang anak dalam puisi sungguh mulia untuk membahagiakan ibunya, jadi kita pun bisa mencontoh apa yang dilakukan anak tersebut. Hal yang dilakukan anak tersebut juga termasuk dalam membalas jasa-jasa kedua orang tua terutama ibu, meskipun kasih ibu sepanjang masa dan tidak dapat terbalas oleh apapun.
10.Tuhanku Apatah Kekal?
Puisi Tuhanku Apatah Kekal? Menurut saya, bertema tentang keagamaan, puisi ini berkisah tentang sebuah tradisi dalam keagamaan yang telah luntur oleh waktu, seperti dalam bait pertama puisi ini.
Tuhanku , suka dan ria
gelak dan senyum
tepuk dan tari
semuanya lenyap, silam sekali.
Tuhanku, suka dan ria, menurut saya adalah penggambaran pada awal tradisi ini ada dan masih dijalankan. Lalu dibait selanjutnya diceritakan bahwa segalanya yang terjadi di awal telah lenyap
Gelak bertukar duka
suka bersalinkan ratap
kasih beralih cinta
cinta membawa wangsangka
Orang-orang semakin meninggalkan tradisi karena perkembangan zaman yang semakin maju, puisi ini seperti tanda keresahan akan apa yang terjadi dengan kehidupan sekarang. Semua tradisi keagamaan mulai meluntur, yang dikira sebuah tradisi itu kekal ternyata hampir menghilang. Karena itu menurut saya, judul dari puisi Tuhanku Apatah Kekal? Adalah sebuah pertanyan untuk mereka-mereka yang telah meninggalkan tradisi keagamaan.
Pesan yang dapat diambil dari puisi ini adalah, meskipun waktu berjalan dengan cepat dan zaman berkembang pesat, kita harus tetap mempertahankan tradisi sebelumnya, apalagi jika itu menyangkut dengan Tuhan. Mengikuti perkembangan zaman itu boleh saja, tetapi jangan sampai berlebihan jangan sampai meninggalkan sesuatu yang sebelumnya sering dilakukan dan sudah terjadi secara turun temurun. Kita boleh menghentikan tradisi itu apabila menyimpang dari kebenaran, jika tidak sudah sepantasnya kita mempertahankan tradisi itu.
11.Senyum Hatiku, Senyum
Puisi ini bercerita tentang seseorang sepasang kekasih dimana pihak laki-laki mengalami kesedihan namun kekasihnya tetap menunjukan senyuman. Baginya segala bentuk kesedihan tidak harus selalu ditunjukan dengan wajah sedih tetapi bisa dengan dipendam dibalik senyuman, meskipun memedam tidaklah mudah atau tidak menyelesaikan kesedihan. Pada bait pertama, gadis itu seperti ingin kekasihnya membagi dukanya.
Senyum hatiku, senyum
gelak hatiku, gelak
dukamu tuan, aduhai kulum
walaupun hatimu, rasakan retak
Permasalahan yang terjadi diantara mereka adalah si laki-laki memiliki perbedaan kelas sosial dengan kekasih perempuannya. Tetapi si kekasih perempuannya tetap menerima si laki-laki apa adanya tanpa memandang perbedaan latar. Baginya semua orang itu sama, tidak ada bedanya. Kekasihnya juga mengatakan bahwa tidak ada yang perlu diragukan, dan tidak perlu mendengarkkan apa yang orang katakan.
Sungguh matahari dirangkum segara
purnama raya di lingkung bintang
tetapi engkau, aduhai kelana
siapa mengusap hatimu bimbang?
Menurut kekasihnya lebih baik diam, karena jika melawan omongan mereka justru akan timbul masalah baru. Bagi si perempuan meskipun kekasih laki-lakinya itu tidak disukai orang-orang tetapi dia tetap menerima laki-laki itu tanpa syarat.
Menurut saya, makna puisi Senyum Hatiku, Senyum memberikan kita sebuah pelajaran untuk tidak membeda-bedakan sesama hanya karena perbedaan latar belakang ekonomi. Dan jika kita mengalami kesedihan kita bisa berbagi kesedihan itu dengan orang-orang, agar beban hidup sedikit berkurang. Memang pada umumnya sebuah kesedihan disembunyikan dibalik senyuman, tetapi tidak semua orang bisa melakukannya. Bersedih boleh saja asalkan jangan sampai putus asa.
12.Teluk Jayakatera
Puisi ini bercerita tentang seorang suami yang meninggalkan anak dan isterinya untuk merantau di negeri orang, yang ditempat rantaunya nanti dia tidak memiliki saudara dan hidup sendirian disana. Hatinya kesal melihat kapal yang bergerak pergi meninggalkan tempat anak dan isterinya tinggal. Kekesalannya diceritakan pada bait kedua dan ketiga dalam puisi tersebut.
Asap kapal bergumpal-gumpal
melayari tasik lautan jawa
beta duduk berhati kesal
melihat perahu menuju Semudera.
Musafir tinggal di tanah Jawa
seorang diri sebatang kara
hati susah tiada terkata
tidur sekali haram cendera.
Pikirannya melayang kemana-mana, dia tidak tenang meninggalkan anak dan istrinya, dia juga tidak bisa hidup sendirian tanpa mereka. Tapi dia harus merantau demi kelangsungan hidup anak dan isterinya. Didepan kapalnya dia melihat hutan-hutan yang hijau, tempat damai dan asri seperti itu mengingatkan dia akan kenangan bersama istrinya dulu, dan sekarang yang dia rasakan adalah rindu.
Makna dari puisi ini adalah perjuangan seorang suami untuk menghidupi keluarganya, cerita ini membuat saya dapat mengambil pelajaran bahwa kehidupan seorang ayah itu berat, dia merelakan pergi jauh dari anak dan istri agar hidup keluarganya dapat tercukupi. Dalam puisi ini juga terdapat makna tersirat jika kita sebagai anak harus selalu bersyukur dengan apa yang sudah ayah kita berikan kepada kita, terkadang dikehidupan sekarang masih banyak anak yang merasa malu atau merasa tidak cukup dengan hasil pekerjaan ayah.
13.Hang Tuah
Puisi ini bercerita tentang masa penjajahan dimana rakyat nusantara masih di era kerajaan. Penjajah datang dengan armada laut mereka hendak menguasai Malaka, mereka hanya ingin kekayaan alam yang ada. Rakyat yang semakin lama merasa dikuasai segera melakukan perlawanan, dan pada saat itu bumi Majapahit hancur, seluruh prajurit ditumpas oleh penjajah. Penduduk mulai tersingkirkan dan penjajah menguasai nusantara. Namun mereka tidak berhenti melakukan perlawanan, mereka terus berjuang sampai titik darah penghabisan. Meskipun akhirnya yang terjadi adalah kekalahan lagi.
Perang ramai berlipat ganda
pencalang berai tempat kesegala.
Dang Gubenur memasang lela
umpama guntur diterang cuaca.
Peluru terbang menuju bahtera
Laksamana dijulang ke dalam segara...
Dari puisi berjudul Hang Tuah dapat diambil sebuah pelajaran bahwa kita harus menghargai jasa para pahlawan yang gugur karena mempertahankan bangsa kita. Jika mereka tidak melakukan perlawanan belum tentu bangsa kita dapat merdeka dan merasakan hidup bebas tanpa penindasan, kekerasan, dan kekejaman seperti sekarang ini.
14.Ragu
Puisi ini bercerita tentang seorang pangeran yang mendamba seorang putri raja, awalnya dia merasa ragu apakah raja dan putri akan menerima lamarannya, lalu dengan penuh keyakinan sang pangeran melamar sang putri. Sebelum menyatakan ingin melamar, pangeran memohon kepada dewa, agar diberi restu.
Asap pujaan bergulung-gulung
naik melingkar kekimu dewa
rasanya hati melambung-lambung
estu kupohonkan akan kurnia.
Pangeran melamar sang putri, lalu raja bertanya pada putrinya apakah sang putri mau menerima pangeran. Tak disangka oleh pangeran, dengan wajah yang bahagia sang putri menerima lamaran pangeran. Raja yang ikut merasa bahagia memeluk putrinya, di dalam istana itu bahagia sedang menyambut mereka.
hatinya dayang rasa terbuka
suka dan ria silih berganti
permohonan hati lupa segala
kerana cahaya menimpa diri.
Bibir berpisah melepaskan pelukan
suara lalu meninggalkan simpulan
gadis berkata melayangkan rinduan
"duli" tuanku patik pohonkan.
Dari puisi ini, kita dapat belajar bahwa optimis membawa dampak baik bagi diri kita, tidak lupa juga dengan berdoa kepada Tuhan, karena apapun yang diawali dengan niat baik dan pikiran yang baik, maka akan memiliki hasil yang baik pula. Jadi selama kita akan melakukan sesuatu, awal yang harus kita lakukan adalah mempunyai pikiran yang positif agar sesuatu yang terjadi juga akan menghasilkan sesuatu yang positif.
15.Puisi Bonda 1
Puisi ini menceritakan tentang sang ibu yang sedang duduk di kesunyian malam seraya merenungi dukanya, ia teringat anaknya. Sang ibu menangis dan menyesal ia hanya mampu berdoa ketika ajal hendak menjemputnya agar ia kelak dipertemukan kembali dengan anaknya.
Amanat: Puisi ini menurut saya mengajarkan kepada pembaca hendaklah menghargai sebuah pertemuan demi pertemuan terhadap orang yang disayangi agar kelak tidak menyesal dikemudian hari.
16.Puisi Bonda 2
Puisi ini menceritakan ketika malam di tempat peristirahatan ibu melepaskan semua dukanya. Anaknya masih merasa bahwa ibu nya datang menegur dan menyapanya namun anaknya hanya bisa menangis mengenang ibunya yang sudah tiada.
Amanat: Puisi ini menurut saya juga mengajarkan kita betapa berharganya sebuah pertemuan, sesingkat apapun pertemuan itu.
17.Dagang
Puisi ini menceritakan tentang sang ibu yang kebingungan karena ia tinggalah seorang diri, dan merenungi nasibnya atas penceraiannya. Namun ia bersedih karena tidak bisa berjumpa lagi dengan anaknya. Anaknya hanya bisa berdo’a agar tidak menjadi anak durhaka.
Amanat: Puisi ini menurut saya mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga keharmonisan sebuah keluarga, karena pada dasarnya sebuah penceraian akan berdampak tidak hanya untuk sepsang suami istri tersebut namun juga berdampak untuk anaknya.
18.Mabuk
Puisi ini menceritakan tentang ia yang sedang berada di pantai, yang teringat tentang sosok kekasihnya. Ia mulai berhalusinasi tentang kekasihnya. Ia dimabuk asmara, ia ragu dan ia tersadar bahwa kisahnya dengan sang kekasih sudah selesai, dan tinggalah ia seorang diri meratapi masalalu.
Amanat: Puisi ini menurut saya memberikan pembelajaran agar kita tidaklah terus menerus mengenang dan mengingat masalalu, cukup ikhlaskan saja. Masalalu untuk pembelajaran agar kedepannya tidak melakukan kesalahan yang sama.
19.Sunyi
Puisi menceritakan tentang ia yang kembali mengingat masa mudanya, ia sendirian tiada teman. Ia menangis merindukan masa mudanya. ia masih merenung dalam rangkum kenangan lama. Sang kekasih datang kemudian duduk disisinya menemaninya mengingat masa lalunya.
Amanat: Puisi ini menurut saya mengajarkan pembaca agar memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya, agar kelak tidak menyesal dengan apa yang sudah pernah dilakukannya di masa mudanya.
20.Kamadewi
Puisi ini menceritakan tentang masalalunya yang datang ketika ia sudah melupakannya, melupakan semua kenangan bersamanya. Ia mulai terganggu, ia kembali ragu. Ia merasa masalalunya mempermainkannya, padahal dulu masalalunya telah menyakitinya dan meninggalakannya. Namun ia tetap merasa bersedih.
Amanat: Puisi ini menurut saya mengajarkan kepada pembaca agar tidak terjebak dalam masalalu, dan sejatinya masalalu hanyalah masalalu, tidak untuk diulangi kembali. Berdamai dengan masalalu agar tidak ada rasa dendam.
21.Kenangaan
Puisi ini menceritakan tentang ia yang sedang merenungkan sebuah kenangan dikesunyian malam. Dalam sepi ia hanya mampu memandang kekasihnya yang menenangkan jiwa. Hingga kekasihnya membisikan bahwa kunang-kunang sedang memandangi mereka berdua.
Amanat: Puisi ini menurut saya mengajarkan terhadap pembaca hendaklah bersyukur terhadap apa yang telah dimiliki saat ini, karena jika sudah kehilangannya semua tidak lagi sama dan tidak dapat diulang kembali.
22. Dalam matamu
sikap penyair hanya ingin memeberitahu objek dalam puisi Dalam Matamu tersebut,tentang kerinduannya yang terjawab.Sikap penyair terhadap objek atau pokok persoalan yang di hadapinya adalah rindu namun sudah terjawab dibuktikan pada bait ke lima.
Amanat :ingin memberitahu suasana senang karena kerinduan pada sosok wanita pujaan hatinya sudah terjawab.
23. Malam
sikap penyair hanya ingin memeberitahu terhadap objek dalam puisi malam tersebut,kerinduannya dikomunikasikan pula pada suasana malam hari yang tenang.rindu,kangen. Sikap penyair terhadap objek atau pokok persoalan yang di hadapinya adalah rindu pada bait ke tiga.
Amanat :ingin memberitahu suasana pada malam hari kepada pembaca bait terakhir suasana malam hari itu dilanda kerinduan pada pujaan hati .
24. Berlagu hatiku
penyair ingin memberitahu kegelisahaan hatinya pada pembaca dan terhadap objek nya yaitu kepada perempuan terdapat dalam kutipan “beritangkai bunga kusunting ‘’kangen sedih,gelisah,senang Karena dalam puisi tersebut perasaan penyair campur aduk dalam perasaan tersebut di ibaratkan bunyi seruling.
Amanat: ingin memberitahu bagaimana isi hatinya yang sedang penuh perasaan sedih,gelisah,senang terhadap pujaan hatinya
25. Harum rambutmu
sikap penyair terhadap pembaca memeberitahu hatinya yang dilanda rindu dikarenakan merasa sang pujaan hatinya berada di sekitarnya dibuktikan dengan adanya harum rambut sang pujaan hati
Amanat : ingin memberitahu suasana heran karena mencium aroma wangi seperti wewangian yang sering dikenakan oleh sang pujaan hati.
26. Berdiri aku
sikap penyair terhadap pembaca memeberitahu hatinya yang dilanda sedih terdapat dalam bait ke tiga.poko persoalanya yang dihadapinya kesedihan karena perpisahan dengan kekasihnya perasan sedih yang sangat mendalam digambarkan penyair dengan suasana sunyi di pantai sore.
Amanat : ingin tidak dipisahkan kekasih yang dirindukannya meskipun dia harus pualng ke medan karena pernikahan dengan putri pamannya harus ditolak .
27.pada senja
sikap penyair hanya ingin memeberitahu terhadap objek dalam puisi Pada Senja tersebut,kerinduannya dikomunikasikan dengan keindahan kupu-kupu. Sikap penyair terhadap objek atau pokok persoalan yang di hadapinya adalah kagum.
Amanat :ingin memberitahu tentang keindahan kupu-kupu pada senja hari pada bait terakhir ada pesan yang ingin disampaikan terhadap pembaca yakni tentang duka tiada cinta saat remaja
28. Naik2
Persaan kegelisahan atau kegundahan ia komunikasikan pula kepada pembaca dengan di ibaratkan bertiup badai merentak topan.Dalam bait ke satu emosi yang taik nurun oleh seorang penyair dan menggambarkan cobaan yang menghembuskan perassan seseorang tokoh atau penulis yang di dalam nya terdapat rasa gundah gelisah .
Amanat : amanat yang ingin di sampaikan adalah bahwa dalam diri seseorang pasti akan mempunyai cobaan dan harus tegar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
NOVEL ( Tugas Ujian Akhir Semester)
Novel Judul : KALATIDHA Karya. : Seno Gumira Ajidarma Penerbit : GRAMEDIA Cetakan 1 : januari 2007 Cetakan 2 : februar...

-
Novel Judul : KALATIDHA Karya. : Seno Gumira Ajidarma Penerbit : GRAMEDIA Cetakan 1 : januari 2007 Cetakan 2 : februar...
-
Cerpen Judul : Langit, Langit, Langit Penerbit : UNSTRAT Tebal : 64 halaman Disaat putra-putri bangsa mulai enggan untuk bere...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar